Kalau di Tarakan aku akrab dengan WarTeg
Karang Anyar dengan spesialisasi Nasi Goreng lima ribu-nya, nah kalo di
Jogjakarta, aku mulai akrab dengan yang namanya "BURJO"
Dengan menggunakan sistem buka 24 jam non stop, warung gubug ini sering dipadati pengunjung yang ingin sekedar melepas lelah, bersantai ataupun makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Konsep bangunannya lebih sederhana, dengan bilik menggunakan anyaman bamboo, atap juga menggunakan anyaman bamboo. Sehingga lebih terkesan tradisional, dengan menampilkan bambu sebagai pendukung utama bangunan.
Burjo menyediakan berbagai macam jenis minuman instan ataupun diproduksi sendiri. Adapun minuman yang ditawarkannya mulai dari Es Teh / Jeruk, Coff*mix, Cap*cino, Nutris*ri, Kopi Susu dalam bentuk sachetan, hingga Soda Gembira dalam bentuk botol kaca.
Sedangkan untuk produk makanan sendiri, Warung Burjo menawarkan makanan cepat saji, seperti : Indomie Tante Rebus/Goreng ( tanpa telur), Intel Goreng/Rebus ( Ind*mie Telur ), Nasi Telur atau Nasi Bandeng, serta Nasi Goreng.
Masalah harga aku pikir lebih murah di Burjo, misal aku beli Nasi Telor dengan harga Rp. 3.500 sudah termasuk orek tempe, mie, kuah, dan sambal. Cukuplah....
Warung Burjo yang lain modelnya berbeda, sayur boleh ambil sendiri bebas, ada sayur kacang panjang, ada kikil, sambal, dan lain-lain. Bahkan aku melihat ayam goreng. Lagi-lagi masalah harga masih sangat terjangkau. Uang Rp. 10.000 masih ada kembalian.
Dengan menggunakan sistem buka 24 jam non stop, warung gubug ini sering dipadati pengunjung yang ingin sekedar melepas lelah, bersantai ataupun makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Konsep bangunannya lebih sederhana, dengan bilik menggunakan anyaman bamboo, atap juga menggunakan anyaman bamboo. Sehingga lebih terkesan tradisional, dengan menampilkan bambu sebagai pendukung utama bangunan.
Burjo menyediakan berbagai macam jenis minuman instan ataupun diproduksi sendiri. Adapun minuman yang ditawarkannya mulai dari Es Teh / Jeruk, Coff*mix, Cap*cino, Nutris*ri, Kopi Susu dalam bentuk sachetan, hingga Soda Gembira dalam bentuk botol kaca.
Sedangkan untuk produk makanan sendiri, Warung Burjo menawarkan makanan cepat saji, seperti : Indomie Tante Rebus/Goreng ( tanpa telur), Intel Goreng/Rebus ( Ind*mie Telur ), Nasi Telur atau Nasi Bandeng, serta Nasi Goreng.
Masalah harga aku pikir lebih murah di Burjo, misal aku beli Nasi Telor dengan harga Rp. 3.500 sudah termasuk orek tempe, mie, kuah, dan sambal. Cukuplah....
Warung Burjo yang lain modelnya berbeda, sayur boleh ambil sendiri bebas, ada sayur kacang panjang, ada kikil, sambal, dan lain-lain. Bahkan aku melihat ayam goreng. Lagi-lagi masalah harga masih sangat terjangkau. Uang Rp. 10.000 masih ada kembalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar