
Maaf Kawan2 pembaca blog Isi hati...
Akhir2 ini jemariku rasanya sulit sekali bekerjasama dengan otakku untuk mengetik kata2 yang terangkai menjadi kalimat kemudian tersusun menjadi pararaf yang akhirnya menjadi artikel yang seperti anda baca sebelum-sebelumnya.
bukan karena tidak ada ide, bukan juga karena adanya penolakan dengan tulisan-tulisan aku dalam blog ini...
Selain aktivitas yang semakin padat, juga banyak hal-hal yang lain belakangan ini yang mengacaukan pikiranku. gagalnya menjalin hubungan persahabatan, komitmen dan hal-hal yang lain yang berakhir pada judgement dari mantan" sahabat membuat aku rasanya sulit sekali untuk berkata-kata melalui jari jemariku di papan keyboard..
aku akui bahwa cerita perjalanan hidupku terkadang harus keluar dari alur drama yang sebenarnya... artinya, aku sering sekali keluar dari rel-rel kebenaran yang telah ditentukan Sang Khalik...,
Seringkali aku berpikir, ngapain lagi aku mesti nulis. toh yang aku tulis, khususnya tentang kebenaran terkadang tidak konsisten dengan apa yang aku lakukan...karena pada umumnya, konsistensi antara teori dengan praktek harus balance?? itulah yang kemudian menjadi barier utama saat-saat aku ingin menulis, khususnya di blog kesayangan aku ini...
aku berusaha untuk menutupi dengan menampilkan artikel2 favorit dari beberapa site yang aku temui, namun rasanya sangat berbeda ketika aku benar2 harus menampilkan, apa yang harus aku tampilkan itu sesuai dengan apa yang aku rasakan...
Rasanya benar2 bertolak belakang dengan nama blog ini.
peperangan bathin yang tak mungkin bisa dilerai oleh pihak ketiga harus terjadi dalam hidupku..
Kebenaran dan kegagalan lebih saya ibaratkan seperti gantungan baju...
kalau gantungan baju sudah patah, tak mungkin bisa digunakan lagi... sekalipun dipaksa, hasilnya jauh lebih buruk; baju bisa jatuh dan kemudian terinjak.
namun belakangan ini aku mulai menyadari...
akan lebih tidak berguna apabila gantungan itu kemudian saya hancurkan, dan kemudian aku buang, ada baiknya gantungan itu aku lem dan kemudian bisa dipakai lagi.
mengapa aku harus memikirkan kegagalanku terus menrus dan tidak mau memikirkan untuk bangkit??
Alangkah bodohnya aku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar