Jumat, 23 Juli 2010

Maafkan kesalahan

Seorang pembunuh yang telah menyesali kesalahannya dipenjara seumur hidup. Kemudian, suatu hal yang luar biasa terjadi. Para penjaga datang dan membuka pintu dan berkata, "Kau bebas sekarang. Seseorang telah menggantikan hukuman Anda "". "Bagaimana bisa?",kata si pembunuh, Aku masih bersalah. "" Hutang Anda telah sepenuhnya ditebus. Sekarang Anda bebas" Kata penjaga.

Tapi si pembunuh memutuskan untuk tidak pergi, "Aku tidak bisa membiarkan seseorang menebus semua kesalahan yang saya lakukan" Karena ia lebih peduli dengan harga dirinya, sehingga ia memilih untuk tetap tinggal di 'perbudakan'.

Kadang-kadang, bahkan yang paling sulit untuk melupakan kesalahan adalah diri kita sendiri. Terutama jika kita menganggap diri kita yang berprestasi lebih dari yang lain, atau sebaliknya. Namun, Alkitab mengatakan, "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di dalam kita "(1 Yohanes 1:8,10, NKJ). Intinya adalah bagaimana kita menanggapi dosa-dosa kita.

Yesus sudah membayar dosa-dosa kita melalui kematian-Nya di kayu salib. Satu hal yang dapat kita lakukan ketika kita berdosa, yang datang ke salib-Nya. Kita bisa menggambarkan dosa-dosa kita dengan menulis pada selembar kertas, taruh di kayu salib, dan meninggalkannya di sana. Ketika Yesus melihat kita, Dia tidak lagi melihat dosa kita - Dia melihat salib.

Ketika kita datang kepada Yesus dengan membawa semua dosa kita, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain mengakui dan meminta ampundari semua pelanggaran kita. Kita memang mungkin memerlukan restorasi dengan orang lain, tapi begitu kita mengakui kesalahan kita dan meminta pengampunan-Nya, nama kita akan tidak ada lagi dalam buku utang dosa.

Jadi, mengapa tidak memilih kebebasan? Bahwa pintu sel telah dibuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar