Sabtu, 30 Mei 2015

Terima kasih Tarakan

Minggu terakhir berada di kota Tarakan.. 

Hal yang paling berkesan adalah bisa kembali terlibat dalam pelayanan di Radio Suara Kasih  dan Bethany "House of Blessing". Bertemu dengan mereka yang selalu dipenuhi sukacita,terpancar dari setiap wajah mereka membuat saya mendapatkan sesuatu hal yang baru, jauh lebih indah dari ketika saya berada disini dua tahun yang lalu. Saya semakin menyadari bahwa setiap orang yang menaruh pengharapannya hanya kepada Tuhan akan selalu merasakan berkat sukacita dalam hidupnya. Yang pastinya saya akan selalu mengucap syukur kepada Allahku setiap mengingat mereka. 

Pelajaran yang luar biasa saya dapatkan juga dari guru-guru yang ada di kota Tarakan. Mereka adalah guru--guru yang sudah puluhan tahun mengabdi, Namun kesederhanaan dan kerendahan hati mereka untuk berbagi ilmu tentang belajar mengajar menguatkan keyakinan saya bahwa kota ini akan terus menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing menghadapi tantangan global. Saya sangat berharap dengan penelitian yang saya lakukan nantinya dapat berguna bagi perkembangan pendidikan di kota Tarakan.

Kota ini telah membentuk saya menjadi pemuda tegar.. 
Begitu banyak pelajaran yang telah saya dapatkan sejak pertama kali menjejakkan kaki di kota ini 14 tahun yang lalu . Asam manis perjuangan bertumbuh di kota ini juga tak mungkin bisa saya lupakan. Mulai dengan bergulat dengan sampah menjadi pemulung di Aki Babu, bercocok tanam di Cahaya Baru, dan menjual hasil tanam ke Asrama Tentara Yonif 613 dengan menggunakan gerobak , menjual kerupuk jagung, menjadi tukang ojek, hingga menjadi bagian dalam pelayanan penyiaran radio di Suara Kasih 91.2 Fm. Saya bersyukur, dengan begitu banyak pekerjaan "aneh" yang saya lakukan, Tuhan tidak tinggal diam dan menutup mata dengan setiap ketekunan umatNya. 

"... ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan."

Dengan setiap pekerjaan  yang pernah saya lewati, Tuhan menyertai saya melewati setiap jenjang pendidikan SD di Kampung Baru, SMPN 8, SMAN 1, dan Tuhan juga tidak tinggal diam dalam perjuangan melalui masa-masa sulit menyelesaikan pendidikan Strata satu di Universitas Borneo. 

Kalau Tuhan Sudah mengijinkan saya melewati semua ini, saya yakin Dia juga tidak tinggal diam dalam perjuangan saya saat ini menyelesaikan pendidikan saya di Universitas Negeri Yogyakarta. 

Saya bersyukur, dalam setiap perjuangan yang saya lewati Tuhan selalu menghadirkan orang-orang hebat. mereka  mendukung, menyemangati, dan memberi pelajaran yang begitu berharga dan tak dapat aku lupakan. Saya selalu bersyukur mengingat setiap kebaikan mereka. Walau tak mungkin membalas setiap kebaikan mereka, namun setidaknya saya semakin termotivasi untuk bisa juga menjadi saluran berkat buat orang lain.

Dimanapun saya menetap kelak saya berkomitmen untuk terus memaknai hidup, baik untuk diri sendiri, maupun bagi orang lain.  

Terima kasih Kota Tarakan.. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar