Selasa, 12 Maret 2013

Hubungan Linguistik Terapan Dan Pembelajaran Bahasa

Dewasa ini, perkembangan linguistik sangat pesat. Aspek lain yang berkaitan dengan bidang-bidang kajian bahasa juga berkembang. Kajian tentang bahasa tidak hanya meliputi satu aspek saja, tetapi telah meluas ke bidang atau aspek-aspek di luar bahasa yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dan kehidupan manusia. Teori linguistik terapan merupakan cabang linguistik yang memusatkan perhatian pada teori umum dan metode-metode umum dalam penelitian bahasa. Cabang linguistik bisa terbagi atas fonologi, morfologi, sintaksis, dan Semantik. Oleh karena itu, linguistik terapan ini bisa diterapkan dalam segala bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Lebih tepatnya dalam hal pembelajaran bahasa. Dalam hal ini, perlu diadakannya pembahasan lebih mendalam tentang hubungan linguistiuk terapan dengan pembelajaran bahasa.

Linguistik terapan adalah pemanfaatan pengetahuan tentang alamiah bahasa yang dihasilkan oleh peneliti bahasa yang dipergunakan untuk meningkatkan keberhasilgunaan tugas-tugas praktis yang menggunakan bahasa sebagai komponen inti.

Objek kajian linguistik terapan tidak lain adalah bahasa, yakni bahasa manusia yang berfungsi sebagai sistim komunikasi yang menggunakan ujaran sebagai medianya; bahasa keseharian manusia, bahasa yang dipakai sehari-hari oleh manusia sebagai anggota masyarakat tertentu, atau dalam bahasa Inggris disebut dengan an ordinary language atau a natural language.

Bagi kepentingan pengajaran bahasa, linguistik terapan tersebut memusatkan perhatiannya pada:
  1. Butir-butir teoritik yang mempunyai keabsahan kuat dalam linguistik, dan 
  2. Berbagai kemungkinan dan alternatif untuk memandu pelaksanaan pengajaran bahasa. Kemungkinan dan alternatif itu diupayakan agar seiring dan sejalan dengan butir teoritik dalam linguistik.
Ramelan menjelaskan tentang kegunaan linguistik terhadap pengajaran bahasa, antara lain:
  1. Memberi pijakan tentang prinsip-prinsip pengajaran bahasa asing, termasuk didalamnya pendekatan, metode dan teknik. 
  2.  Memberi arahan atau pijakan mengenai isi/materi bahasa yang akan diajarkan yang didasarkan pada diskripsi bahasa yang mendetail, termasuk cara mempresentasikan.

1 komentar: